Skip to main content

Obrolan 4: "Entahlah..."

"Kau pernah bertanya, kan, apakah kita bisa jatuh hati sama seseorang yang belum pernah kita temui? Saya rasa jawabannya: 'iya, bisa'. Buktinya, saya."
(-Alan Arifin)

"Kau pernah jatuh hati?" Saya melihatnya menyeka keringat. Matanya menyipit karena sinar matahari.

"Tentu saja pernah. Kau sendiri bagaimana? Sudah jatuh hati? Pernah?" Dia menggunakan ekspresi mengejeknya. Seperti biasa.

"Menurutmu?" Saya balik bertanya.

"Taruhan kau pasti belum pernah" Dia mengedipkan mata sambil tertawa. "Kau tahu saya pertama kali jatuh hati saat duduk di kelas 6 SD. Ah, sudah lama sekali. Orang itu adalah cinta monyet sekaligus cinta pertama saya" Dia membuat wajah 'pura-pura' cemberut.

"Serius?" Saya tertawa. "Bagaimana bisa?" Saya tidak bisa berhenti tertawa.

"Kenapa?" Dia ikut tertawa "Kau sendiri bagaimana?" Dia menyenggol tanganku.

"Bagaimana kau bisa tahu itu cinta pertamamu? Maksud saya, kalian masih terlalu kecil bukan pada masa itu?" Saya cekikikan.

"Yeah. Itu agak aneh juga. Well, cinta memang aneh, kan?. Setiap kali ketemu dia saya selalu gugup. Entah kenapa. Padahal kalau ketemu orang lain biasa saja." Melihatnya serius bercerita saya tambah tertawa.

"Oke. Jadi karena kau gugup setiap kali bertemu dia kau menganggap itu cinta? Menarik!" Saya mengangkat alis dan mengangguk-anggukkan kepala lalu tertawa lagi.

"Seperti yang kau bilang saat itu saya masih terlalu kecil jadi belum tahu perasaan apa itu. Tapi setelah sama-sama beberapa tahun-kami satu sekolah dari SD sampai SMP 'betewe'- saya mulai sadar ada yang aneh dengan saya. Maksud saya, perasaan saya terhadapnya." Dia terlihat serius bercerita. Ah, benar-benar serius. "Entahlah apa saat itu kami bisa dibilang pacaran atau tidak. Saya tidak pernah menyatakan perasaan saya terhadapnya. Pun dia. Kami juga hanya sekali jalan-jalan. Berdua saja tapi tidak berbicara sepanjang jalan. Malam itu saya memberikan dia sebuah gelang. Lalu keesokannya dia pindah sekolah dan kami tidak pernah bertemu lagi setelah itu" Dia melihat kearah saya yang serius menyimak ceritanya. Dia tertawa.

"Ini beneran?"

"Beneran, lah. Makanya jangan tertawa." Dia memalingkan wajah dari saya. Menatap ke depan. Ke ruang tunggu pelabuhan yang sunyi. Orang-orang di desa ini tidak tertarik untuk datang di pelabuhan jam begini karena mereka masih sibuk membersihkan halaman rumah mereka.

"Setelah beberapa tahun berpisah, suatu hari saya dengar dia kembali ke sini. Saya mencuri-curi waktu agar bisa ketemu dengan dia dan akhirnya terwujud. Ahh, dia sudah berubah. Sudah lebih dewasa." Dia menjeda ceritanya. Tersenyum lalu melanjutkan "Tapi senyumannya masih sama. Dia masih orang yang saya kenal dulu. Yang membuat saya gugup setiap kali ketemu. Yang membuat saya tertawa karena kekonyolannya. Saya malu sekali ketemu langsung begitu setelah sekian lama berpisah dan kelihatannya dia juga sama. Kami hanya tersenyum dan saling memandang satu sama lain. Dari situlah saya tahu saya mencintai dia. Saya masih mencintai dia. Perasaan saya saat kami masih SD dulu adalah perasaan cinta." Dia tertawa melihat wajah saya yang serius menyimak. Saya tidak mengerti kenapa dia tertawa tapi saya ikut tertawa.

"April fool" Dia membuat ekspresi mengejeknya. Jadi itu alasan dia tertawa; ceritanya bohongan.

"Terserahlah. Saya anggap cerita itu beneran." Dia tertawa mendengarnya.
"Saya juga pernah jatuh hati..." Saya meliriknya memastikan apakah dia tertarik dengan kalimat saya barusan. Dia terlihat cuek saja. "Sudah banyak kali malah" Kali ini dia melirik. Sepertinya saya berhasil.

"Orang ini beda sekali dengan yang lain. Saya mengenalnya baru beberapa tahun belakangan. Dari media sosial." Dia mengernyitkan keningnya.
"Kau pernah bertanya, kan, apakah kita bisa jatuh hati sama seseorang yang belum pernah kita temui? Saya rasa jawabannya: 'iya, bisa'. Buktinya, saya. Saya belum pernah melihatnya secara langsung. Saya belum pernah bertemu dengannya. Bahkan saya belum pernah mengiriminya pesan. Tidak. Kami tidak pernah mengobrol sekalipun. Saya hanya satu dari ribuan orang yang rajin menyukai postingannya. Orang yang tidak pernah absen menyukai postingannya. Kecuali postingannya yang terakhir, saya memutuskan untuk tidak menyukainya. Karena saya tahu dia akan menghapus postingan tersebut." Saya menghentikan sejenak cerita saya untuk duduk di ruang tunggu pelabuhan lalu melanjutkan lagi. "Lucunya lagi dia tidak pernah tahu siapa saya meskipun saya tahu segala hal tentang dia." Gantian dia yang cekikikan sekarang. Saya mencoba tetap memasang wajah serius.

"Bagaimana saya bisa menyukai orang ini? Bagaimana saya bisa jatuh pada orang ini? Saya juga tidak tahu. Alasan satu-satunya mungkin karena dia berbeda dari yang lain. Kau benar cinta memang aneh. Itulah kenapa saya masih tetap menyukai orang ini meskipun kadang saya rasa saya gila." Saya meliriknya yang berusaha menahan ketawa.

"Saya pura-pura mendengarkan" Dia tertawa keras kali ini. Saya ikut tertawa. "Orang yang mendengar cerita ini dan melihat langsung ekspresi wajahmu akan dengan mudah percaya." Kini kami berdua tertawa memecah kesunyian di ruang tunggu ini.

"Seperti kata saya tadi, anggaplah cerita ini benar" Saya tertawa lagi.

Ya, anggaplah cerita saya barusan itu benar.

"Bagaimana kalau itu memang cerita beneran?" Dia bertanya pada saya dengan wajah serius.

"Pura-puralah tidak pernah mendengar cerita itu dari saya" Jawab saya cuek. Dia tertawa sambil mengapus keringat di dahinya menggunakan lengan baju putihnya. Saya kembali ikut tertawa.

Apa saya juga harus menyeka keringat menggunakan lengan baju hitam saya?
... ... ...

Comments

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Diskon? (AADD)

Siapa hayoo yg kalo dengar kata diskon gendang telinganya besar matanya melotot? Disadari atau nggak, kata diskon merupakan jurus ampuh yg selalu bisa membuat jualan laku. Percaya deh, kalau ada kata diskon terpampang pasti banyak orang yg bakalan menyerbu. Sebenarnya sih diskon itu cuman strategi pemasaran yg digunain penjual untuk mengelabui konsumen. Iya? Setidaknya, ada dua strategi diskon (lebih tepatnya sih pemalsuan diskon wkwkwk) yg biasa digunakan oleh penjual untuk membuat barangnya laku. Pertama, diskon diberikan hanya untuk produk yang merupakan barang lama yg gak laku. Namanya barang lama daripada gak laku terus gitu menuhin gudang mending dijual dengan harga murah (diberi potongan harga) biar bisa diganti dengan produk baru yg lebih trendi. Kedua, terkadang sebelum didiskon, harga dinaikkan terlebih dahulu. Jadi misalnya ada barang dengan harga sebenarnya Rp.100.000, nah dinaikkan nih oleh si penjual menjadi Rp.200.000 terus diberi diskon 50%. Paham ka

South Halmahera Regency

From Wikipedia, the free encyclopedia (https://en.wikipedia.org/wiki/South_Halmahera_Regency) South Halmahera Regency Regency Seal Country   Indonesia Province North Maluku Island Halmahera Capital Labuha Area  • Total 8,892 km 2 (3,433 sq mi) Population (2010)  • Total 198,911 Time zone WIT ( UTC+9 ) Website http://www.halselkab.go.id South Halmahera Regency or Halmahera Selatan is a regency of North Maluku Province, Indonesia . It lies partly on Halmahera Island and partly on smaller islands to the west and south of Halmahera. As of 2010 it had a population of 198,911 people. [ 1 ] The capital lies at Labuha on Bacan Island. Islands It is home to a number of archipelagoes and islands. Among them: Obi Islands , including Obira (main), Bisa, Obilatu and other small islands, comprising in all 5 kecamatan with 41,455 people at the 2010 census. Bacan Islands , including: Bacan I

Review Jurnal Manajemen Strategi

Judul               : Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor    pada PT. Samekarindo Indah di Samarinda Sumber            : eJournalAdministrasiBisnis 2013, 1 (1): 56-70                           ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.org                           @copyright2013 Penulis             : Nur Afrilita T. Reviewer         : Fachran Nurdiansyah Arifin PENDAHULUAN             PT. Samekarindo Indah adalah perusahaan yang bergerak dalam penjualan kendaraan Suzuki dan merupakan Main Dealer Suzuki (distributor utama) yang ditunjuk oleh PT. Indomobil selaku ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Suzuki untuk wilayah penjualan Kalimantan Timur khususnya di wilayah Samarinda. Selain melayani penjualan kendaraan Suzuki, PT. Samekarindo Indah memberikan pelayanan seperti servis serta menyediakan suku cadang bagi kendaraan Suzuki. Dalam hal sepeda motor, realisasi pengadaan dan pemasaran sepeda motor Suzuki mengalami fluktuasi pangsa pas