Tugasmu telah usai, Nek. Setelah 26 tahun menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Bagian yang akan terus hidup dan istimewa di dalam hatiku.
Terima kasih.
Terima kasih untuk setiap cinta dan pengorbananmu. Terima kasih untuk segala pelajaran hidup yang telah kau ajarkan; sabar, ikhlas, mencintai tanpa mengharap balas. Terima kasih untuk setiap apapun yang telah kau berikan untukku.
Andai saja kematian bisa ditawar, Nek, aku ingin terus hidup bersamamu. Aku ingin kau tetap ada membersamai langkahku. Karena setelah ketiadaanmu hidup menjadi hambar dan segalanya menjadi abu-abu. Sekarang aku jadi mengerti, betapa beruntungnya orang-orang yang masih bisa melepas rindu dengan bertemu orang yang mereka rindukan. Meski hanya dengan melihat tanpa menyentuh. Meski itu hanya lewat obrolan dari telepon. Karena saat kematian menjadi pemisah, apa yang bisa kau lakukan saat rindu?
Nek. Aku masih belajar untuk ikhlas menerima kepergianmu. Mencoba mengerti dan memahami segalanya. Entah sampai kapan. Tapi jika kau melihatku masih menangis, andai kau melihatku dari atas sana, jangan khawatirkan aku. Aku hanya rindu, Nek. Aku hanya rindu.
Comments