Skip to main content

Perpisahan Terakhir

 


Saat aku tamat SMP dan harus melanjutkan sekolah kau mengantarku ke kapal. Saat itu kita hanya akan terpisah pulau, Nek, tapi membayangkan bagaimana hidup tanpa sosokmu sangat menyakitkan-bahkan untuk aku yang saat itu masih bocah. Dari jendela kapal aku menangis sambil memanggil-manggilmu, saat itu aku bahkan ingin melompat dari atas kapal karena tak ingin berpisah darimu. Sementara kau di atas pelabuhan menyeka air matamu.
Setelah kapal berlayar jauh aku masih terus menangis, pun hari-hari setelah hari itu. Aku merindukanmu setiap saat. Padahal saat itu aku masih memiliki kesempatan untuk bertemu lagi denganmu, atau setidaknya masih bisa meneleponmu.
Sekarang, kita tak hanya terpisah pulau. Kita terpisah amat jauh, nek. Terlalu jauh.
Rasa sakit dulu saat berpisah denganmu karena harus bersekolah kini seperti dilipatgandakan. Karena perpisahan kita kini bukan hanya sementara, bukan hanya dalam hitungan hari atau tahun, tapi selamanya. Tak ada kesempatan untuk bertemu denganmu lagi, melihatmu, atau sekadar menelepon.
Besok tepat sebulan kau pergi, nek. Tapi setiap bangun tidur aku masih seperti melihatmu di sampingku. Menungguku bangun.
Rasanya seperti baru kemarin kau mengelus-elus punggungku. Rasanya seperti baru kemarin kau tersenyum karena melihatku datang. Seperti baru kemarin kau bersandar padaku karena tak mampu lagi bangun. Seperti baru kemarin aku menggunting kukumu, memijatmu.
Aku tidak pernah menyangka bahwa itu adalah senyum terakhirmu untukku, Nek. Aku tidak pernah menyangka bahwa malam itu adalah malam terakhir aku berbaring di sampingmu. Aku tidak pernah menyangka bahwa itu adalah pertemuan terakhir kita.
💔💔

Comments

Popular posts from this blog

Home is My Favorite Word

  Salah satu kata favoritku dalam bahasa inggris adalah ‘home’ yang berarti rumah. Memang kata rumah dalam bahasa inggris bukan hanya ‘home’, ada ‘house’ juga. Yang menjadi pembeda, saat kita bilang ‘house’ maka artinya hanya sebatas ‘bangunan fisik’ yang kita tempati. Tidak lebih. Sedangkan saat kita bilang ‘home’ kita tidak hanya bicara tentang bangunan fisik, kita bicara tentang perasaan. ‘Home’ berarti perwujudan apapun yang membuat kita nyaman dan menemukan cinta. Maka itu bisa tempat, bangunan, atau bahkan orang. Selama kita merasa nyaman. Selama kita merasa aman. Selama kita merasa dicintai. Selama kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa khawatir dinilai. Selama kita bahagia. Maka tidak penting dalam bentuk apapun, itu adalah ‘home’. Ketika seseorang bilang ke kita “you are my home” atau “you feel like home to me”, bagiku itu adalah bentuk penghargaan tertinggi.

Kenangan

  Aku biasanya berbaring di sampingmu. Semenjak kecil. Mendengarkanmu bercerita banyak hal. Apa saja, termasuk keinginan-keinginan sederhanamu. Terlalu sederhana. Seperti saat kau memintaku untuk membelikanmu sebuah sandal yang nyaman untuk kau pakai di rumah. Kadang giliranmulah yang mendengarkan aku bercerita. Lebih tepatnya berkeluh kesah. Saat banyak hal menyakitkan terjadi. Saat hati sesak, penuh dengan beban. Mengobrol denganmu selalu menjadi obat. Saat jauhpun kita tidak pernah absen mengobrol. Saling menelepon menjadi rutinitas kita. Meskipun hanya beberapa menit. Kau bilang; “Yang penting kmalongo nik Alan ni suara do” Sekarang, hening. Tempat tidur yang biasanya kau tempati, di mana aku biasanya berbaring di sisimu, sekarang kosong. Kau tidak lagi di situ. Tidak ada lagi senandung-senandung kecilmu. Pun obrolan-obrolan kita. Aku tidak bisa lagi mendengarkan suaramu. Semesta memutuskan telepon kita. Padahal masih banyak yang ingin kuceritakan padamu, masih banyak yang ingi...

Review Jurnal - Etika Bisnis dan Profesi

PERAN PENTING ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN INDONESIA DALAM BERSAING DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ( https://www.jagakarsa.ac.id ) Jeffry H. Sinaulan (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tama Jagakarsa) DIREVIEW OLEH Fachran Nurdiansyah Arifin A.     LATAR BELAKANG Dengan berkembangnya dunia ekonomi tentunya pelaku ekonomi harus memerhatikan faktor-faktor terkait dengan perkembangan tersebut. Dalam perusahaan dibutuhkan perencanaan jangka panjang dan strategi yang tepat untuk dapat bersaing dalam persaingan global yang sangat ketat saat ini. Selain itu, faktor lain yang perlu diperhatikan dalam perusahaan untuk dapat bersaing dalam perkembangan ekonomi saat ini adalah terkait dengan masalah “etika”. Etika sangatlah penting bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya juga dalam mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk yang dijual oleh perusahaan. Tentunya hal tersebut juga berpengaruh terhadap tingkat...