Skip to main content

SAGAWELE: SMP N 6 Kayoa Selatan - SMP 57 Halmahera Selatan

Sekitar tahun 2007 didirikanlah sebuah Sekolah Menengah Pertama di Sagawele. Sekolah ini merupakan tempat aku bersekolah dulu juga merupakan satu-satunya SMP di Sagawele. Awalnya, SMP ini merupakan sekolah swasta dengan nama SMP Waisamola. Aku termasuk angkatan ke dua dari SMP ini. Kurang lebih setahun sebelum aku lulus, SMP Waisamola dinegerikan dan berganti nama menjadi SMP Negeri 6 Kayoa lalu akhirnya menjadi SMP 57 Halmahera Selatan hingga sekarang.

Dulu, zamannya kami bersekolah di SMP ini-saat masih bernama SMP Waisamola, kami 'meminjam' satu gedung SD Negeri 34 Halmahera Selatan yang terdiri dari tiga ruang kelas. Gedung tersebut merupakan gedung lama SD yang saat itu tidak lagi terpakai. Seperti yang ku tulis pada postinganku sebelumnya, SD Negeri 34 Halmahera Selatan atau yang dulunya bernama SD Negeri Sagawele adalah SD tempat aku bersekolah dulu juga merupakan satu-satunya SD di Sagawele.

Dari tiga ruangan tersebut, salah satu ruangan dipetak menjadi dua menggunakan tripleks; satu sebagai ruang kelas dan satunya lagi sebagai kantor. Jadi, kami genap memiliki empat ruangan; tiga ruang kelas dan satu ruang guru (kantor). Jangan tanya fasilitas lainnya; meja, kursi, dan papan tulis juga merupakan 'pinjaman' dari SD.

Tidak hanya itu, awal-awal bersekolah di sini, kami juga kekurangan guru mata pelajaran. Kurang lebih hanya ada lima guru saat itu. Alhasil, ada guru yang harus mengajar beberapa mata pelajaran sekaligus. Lumrah sebenarnya, mengingat SMP 57 saat itu-meminjam istilah anak-anak jaman sekarang-'masih pucuk'.

Satu lagi tambahan kekurangan sekolah kami saat itu adalah terbatasnya buku-buku mata pelajaran. Kadang untuk satu mata pelajaran kami hanya memiliki satu buku yang digunakan oleh guru bersangkutan. Jadinya kami harus mencatat apa yang disampaikan oleh guru kami sedetail mungkin. Pulangnya harus kami hafal karena biasanya beberapa guru kami mengandalkan ujian lisan.

Kekurangan-kekurangan di atas tidaklah cukup menjadi pembatas kami dalam menimba ilmu di sana. Mungkin benar bahwa sekolah dengan fasilitas lengkap lebih memudahkan siswanya dalam menimba ilmu. Namun, semua fasilitas tersebut rasanya tidak akan bermanfaat tanpa ada tekad dan keinginan dari siswanya sendiri. Percaya atau tidak, sebagian besar teman-temanku, dan juga alumni SMP ini yang kukenal 'berotak encer'.

Seperti SMP-SMP lain pada umumnya saat itu, kami juga bersekolah mulai dari hari Senin sampai Sabtu. Jam 7.30 kami sudah harus berada di sekolah meskipun belajarnya di mulai tepat jam 8.00 karena biasanya ada apel di depan gedung sekolah dan yang terlambat tentunya akan mendapat hukuman. Kami biasanya pulang pada pukul 12.30 atau lebih lama tepat 14.00.

Sekarang, SMP-ku ini sudah memiliki gedung sendiri meskipun tidak sebanyak dan sebesar gedung SMP di daerah lain.  Ada dua gedung terpisah; gedung yang terdiri atas tiga ruang kelas dan satu gedung lainnya merupakan ruang guru (kantor). Di samping kiri-kanan dan belakang gedung untuk ruang kelas dijadikan sebagai kebun dan ditanami berbagai macam tanaman. SMP-ku ini juga kini memiliki lapangan volly dan lapangan sepak bola sendiri. Dua olahraga favorit masyarakat di sini...

-------------------------------------------
Ah, tulisan kali ini tambah panjang. Ngomong-ngomong, selamat berpuasa!


(Ini juga tulisan dari FB saya yang udah lama banget 😁)
#cttnAA #Sagawele

Comments

Popular posts from this blog

Home is My Favorite Word

  Salah satu kata favoritku dalam bahasa inggris adalah ‘home’ yang berarti rumah. Memang kata rumah dalam bahasa inggris bukan hanya ‘home’, ada ‘house’ juga. Yang menjadi pembeda, saat kita bilang ‘house’ maka artinya hanya sebatas ‘bangunan fisik’ yang kita tempati. Tidak lebih. Sedangkan saat kita bilang ‘home’ kita tidak hanya bicara tentang bangunan fisik, kita bicara tentang perasaan. ‘Home’ berarti perwujudan apapun yang membuat kita nyaman dan menemukan cinta. Maka itu bisa tempat, bangunan, atau bahkan orang. Selama kita merasa nyaman. Selama kita merasa aman. Selama kita merasa dicintai. Selama kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa khawatir dinilai. Selama kita bahagia. Maka tidak penting dalam bentuk apapun, itu adalah ‘home’. Ketika seseorang bilang ke kita “you are my home” atau “you feel like home to me”, bagiku itu adalah bentuk penghargaan tertinggi.

Kenangan

  Aku biasanya berbaring di sampingmu. Semenjak kecil. Mendengarkanmu bercerita banyak hal. Apa saja, termasuk keinginan-keinginan sederhanamu. Terlalu sederhana. Seperti saat kau memintaku untuk membelikanmu sebuah sandal yang nyaman untuk kau pakai di rumah. Kadang giliranmulah yang mendengarkan aku bercerita. Lebih tepatnya berkeluh kesah. Saat banyak hal menyakitkan terjadi. Saat hati sesak, penuh dengan beban. Mengobrol denganmu selalu menjadi obat. Saat jauhpun kita tidak pernah absen mengobrol. Saling menelepon menjadi rutinitas kita. Meskipun hanya beberapa menit. Kau bilang; “Yang penting kmalongo nik Alan ni suara do” Sekarang, hening. Tempat tidur yang biasanya kau tempati, di mana aku biasanya berbaring di sisimu, sekarang kosong. Kau tidak lagi di situ. Tidak ada lagi senandung-senandung kecilmu. Pun obrolan-obrolan kita. Aku tidak bisa lagi mendengarkan suaramu. Semesta memutuskan telepon kita. Padahal masih banyak yang ingin kuceritakan padamu, masih banyak yang ingi...

Review Jurnal - Etika Bisnis dan Profesi

PERAN PENTING ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN INDONESIA DALAM BERSAING DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ( https://www.jagakarsa.ac.id ) Jeffry H. Sinaulan (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tama Jagakarsa) DIREVIEW OLEH Fachran Nurdiansyah Arifin A.     LATAR BELAKANG Dengan berkembangnya dunia ekonomi tentunya pelaku ekonomi harus memerhatikan faktor-faktor terkait dengan perkembangan tersebut. Dalam perusahaan dibutuhkan perencanaan jangka panjang dan strategi yang tepat untuk dapat bersaing dalam persaingan global yang sangat ketat saat ini. Selain itu, faktor lain yang perlu diperhatikan dalam perusahaan untuk dapat bersaing dalam perkembangan ekonomi saat ini adalah terkait dengan masalah “etika”. Etika sangatlah penting bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya juga dalam mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk yang dijual oleh perusahaan. Tentunya hal tersebut juga berpengaruh terhadap tingkat...