Skip to main content

Hal-hal yang Tidak Keren untuk Dilakukan Saat Menonton Film Di Bioskop

sumber gambar: jadwalnonton.com

Semenjak ada Bioskop di Ternate, para pengagum senja di Ternate yang berseliweran di Facebook dan Instagram mulai berkurang. Anak pantai yang rajin memposting foto dengan background pantai kini sibuk memposting foto tiket film yang baru saja dibeli. Orang-orang dewasa yang biasanya menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga di Taman Nukila, Tapak, atau berenang di Jikomalamo dan Sulamadaha, kini telah berpaling ke bioskop. Tidak heran, kenapa saat weekend seperti ini bioskop di Ternate selalu ramai.

Saya sendiri pun sudah pernah menghabiskan waktu di 'destinasi baru' di Ternate ini. Mencicipi film lewat layar besar dan tentu saja untuk mengurangi level keudikan saya yang baru pertama kali mencoba sesuatu secara langsung yang awalnya hanya saya dengar namanya dari 'orang-orang kota'. Saya telah berkunjung beberapa kali. Dan dalam kunjungan saya tersebut, ada beberapa pengalaman tidak mengenakkan yang saya dapat. Dan, yeah, tulisan ini lahir dari pengalaman tersebut.

Anyway, kalian tentunya sudah baca judul tulisan ini, kan? Kalau sudah kalian pasti sudah bisa menebak isi tulisan ini. Yup, saya akan mendaftar beberapa hal menjengkelkan, tidak keren, dan seharusnya tidak perlu kita lakukan saat menonton di bioskop. Dan sebelum masuk ke daftarnya, saya ingin meminta maaf karena tulisan kali ini akan sedikit ngeGAS!

Oke, mari kita mulai!

1.  Makan

Ini agak aneh, sih, kalau saya menyarankan untuk tidak makan selama film berlangsung. Karena sepertinya 'makan' sudah menjadi tradisi saat menonton film di bioskop. Lagian di bioskop juga disediakan makanan yang bisa 'ditukar' dengan uang, pun tidak ada larangan untuk mengunyah sambil menonton film di bioskop.

Tapi, pikirin deh, bioskop bukan milik kalian. Dan tentu saja juga bukan milik saya.

Maksudnya?

Maksudnya yang menonton itu ada banyak orang, bermacam-macam orang. Kalau kalian peka sedikit saja sebenarnya ada yang risih dan terganggu saat mendengar kalian mengunyah. Saya, termasuk salah satunya. Bayangkan saat ada adegan menegangkan di film dan tiba-tiba ada suara "mcak, mcak, mcak, mcak"; ada yang sibuk mengunyah. Atau saat ada adegan sedih dan tiba-tiba "kres, kres, kres" ada yang sibuk memamah popcorn. Like wth?! Apa tidak bisa ditahan dulu sesi mengunyahnya?

Kalau kalian memang sudah lengket dengan tradisi ini dan tidak bisa kalau tidak makan saat menonton film, please, beli cemilan yang minimal kalau dikunyah tidak ada suaranya. Emang ada? Ya, kalau tidak ada tidak usah mengunyah dulu, Mamang!

Tapi, kalau banyak dari kalian yang tidak bisa lepas dari tradisi ini, mungkin orang-orang seperti saya yang harus mengalah. Nonton tv di rumah saja!

Tapi, beneran, loh. Bukankah kalau tidak makan saat menonton juga bisa menghemat uang? Jadi, pikirin lagi, deh!

2. Pacaran

Eeeeh. Ini bukan karena saya jomblo, yah.  Tapi karena memang pacaran bisa mengganggu orang lain yang menonton di bioskop.

Bagaimana bisa?

Kalau memang niatnya nonton film, ya sibuk dengan adegan di film saja tidak usah buat 'adegan' film sendiri. Jangan menciptakan adegan lain. Mengerti, kan? Risih orang lain yang lihat. Dan otomatis mengganggu mereka.

3. Mengobrol

Nah, yang ini punya korelasi dengan yang kedua. Karena pacaran terus menganggap dunia milik berdua, lupalah kalau bioskop bukan milik mereka. Mengobrol dan sayang-sayangan dengan suara keras. Ini, nih, yang saya maksud menciptakan 'adegan film' sendiri.

Selain yang pacaran, ada tuh, pucuk-pucuk SMA, sibuk sekali mengobrol sambil ketawa-ketiwi sama teman-teman mereka. Berisik sekali. Jangan-jangan niat mereka memang bukan menonton film tapi cuman numpang mengobrol dan ketawa. Tidak puas mengobrol sama teman nonton, eh, mereka teleponan sama entah siapa di seberang telepon. Intinya mereka tidak peduli sama sekali dengan orang lain yang menonton. Waah, pengen saya 'sleding!'

Jadi, lain kali, kalian yang membaca ini, kalau ingin mengobrol usahakan bisik-bisik saja. Bila perlu mengobrol pakai suara hati.

4. Bawa Bayi

Ada. Ini beneran ada. Ibu-ibu bawa bayi saat menonton film di bioskop!

Jadi waktu itu kalau tidak salah saat pemutaran film Pengabdi Setan. Pas tegang-tegangnya, eh, tiba-tiba ada bayi nangis. Sudah nangis gitu tidak dibawa keluar sama Ibunya. Setelah agak lama dan ditenangin juga tidak berhasil, akhirnya dibawa keluar. Kalau yang ini malah bukan kasihan sama penonton yang lain tapi kasihan sama si dede Bayi.

Ini nih contoh ibu-ibu milenial zaman now untuk golongan yang tidak bagus.

Entah jenis apapun filmnya, saya mengajak kalian untuk tidak setuju ketika ada orang tua yang membawa bayinya ke bioskop. Faedahnya apa, coba? Kalau dengan alasan orang tua juga butuh hiburan  maka bersabarlah sedikit sampai bayinya gede dulu. Kalau memang tidak bisa bersabar, jangan dulu buat bayi. Eeh?

5.  Merekam Film

Meski ada undang-undang yang melarang yaitu UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan sanksi berupa hukuman 10 tahun penjara dan atau hukuman denda Rp 4 miliar, masih ada jenis manusia yang berani meng-capture adegan film untuk di pasang di story IG, bahkan ada juga yang berani merekam keseluruhan film.

Waaah!

Pertanyaannya, apa mereka tidak tahu UU yang melarang untuk merekam film dan sanksi yang didapat dari tindakan itu? Mustahil! Kenapa mustahil? Kan setiap sebelum film mulai diputar ditampilkan dulu undang-undangnya di layar. Apa mereka tidak membacanya? Atau jangan-jangan memang tidak bisa membaca?

Huh!

Nah, itu dia beberapa hal yang tidak keren dan tidak seharusnya kita lakukan saat menonton film di bioskop. Semoga bermanfaat! Semoga kalian tidak melakukan lima hal tersebut dan jika pernah semoga dengan membaca ini minimal bisa dikurangi.

Dan, apa ada yang ingin kalian tambahkan ke daftar Hal-hal yang Tidak Keren untuk Dilakukan Saat Menonton Film Di Bioskop? Jika ada, silahkan berikan komentar kalian.

Wookkee, terima kasih sudah membaca. Sampai jumpa di tulisan berikutnya!

#cttnAA

Comments

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Diskon? (AADD)

Siapa hayoo yg kalo dengar kata diskon gendang telinganya besar matanya melotot? Disadari atau nggak, kata diskon merupakan jurus ampuh yg selalu bisa membuat jualan laku. Percaya deh, kalau ada kata diskon terpampang pasti banyak orang yg bakalan menyerbu. Sebenarnya sih diskon itu cuman strategi pemasaran yg digunain penjual untuk mengelabui konsumen. Iya? Setidaknya, ada dua strategi diskon (lebih tepatnya sih pemalsuan diskon wkwkwk) yg biasa digunakan oleh penjual untuk membuat barangnya laku. Pertama, diskon diberikan hanya untuk produk yang merupakan barang lama yg gak laku. Namanya barang lama daripada gak laku terus gitu menuhin gudang mending dijual dengan harga murah (diberi potongan harga) biar bisa diganti dengan produk baru yg lebih trendi. Kedua, terkadang sebelum didiskon, harga dinaikkan terlebih dahulu. Jadi misalnya ada barang dengan harga sebenarnya Rp.100.000, nah dinaikkan nih oleh si penjual menjadi Rp.200.000 terus diberi diskon 50%. Paham ka

South Halmahera Regency

From Wikipedia, the free encyclopedia (https://en.wikipedia.org/wiki/South_Halmahera_Regency) South Halmahera Regency Regency Seal Country   Indonesia Province North Maluku Island Halmahera Capital Labuha Area  • Total 8,892 km 2 (3,433 sq mi) Population (2010)  • Total 198,911 Time zone WIT ( UTC+9 ) Website http://www.halselkab.go.id South Halmahera Regency or Halmahera Selatan is a regency of North Maluku Province, Indonesia . It lies partly on Halmahera Island and partly on smaller islands to the west and south of Halmahera. As of 2010 it had a population of 198,911 people. [ 1 ] The capital lies at Labuha on Bacan Island. Islands It is home to a number of archipelagoes and islands. Among them: Obi Islands , including Obira (main), Bisa, Obilatu and other small islands, comprising in all 5 kecamatan with 41,455 people at the 2010 census. Bacan Islands , including: Bacan I

Review Jurnal Manajemen Strategi

Judul               : Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor    pada PT. Samekarindo Indah di Samarinda Sumber            : eJournalAdministrasiBisnis 2013, 1 (1): 56-70                           ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.org                           @copyright2013 Penulis             : Nur Afrilita T. Reviewer         : Fachran Nurdiansyah Arifin PENDAHULUAN             PT. Samekarindo Indah adalah perusahaan yang bergerak dalam penjualan kendaraan Suzuki dan merupakan Main Dealer Suzuki (distributor utama) yang ditunjuk oleh PT. Indomobil selaku ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Suzuki untuk wilayah penjualan Kalimantan Timur khususnya di wilayah Samarinda. Selain melayani penjualan kendaraan Suzuki, PT. Samekarindo Indah memberikan pelayanan seperti servis serta menyediakan suku cadang bagi kendaraan Suzuki. Dalam hal sepeda motor, realisasi pengadaan dan pemasaran sepeda motor Suzuki mengalami fluktuasi pangsa pas